Oleh
Tazbhy
Thursday, December 12, 2013
Bagikan :
Hanya dengan menggunakan mikrofon dan speaker standar yang lazim dipasang pada perangkat laptop, peretas diam-diam dapat mengirim dan menerima data menggunakan sinyal audio frekuensi tinggi. Sebuah studi baru menunjukkan bahwa sinyal audio ini sebagian besar bisa terdengar oleh telinga manusia.
Michael Hanspach and Michael Goetz, peneliti Germany's Fraunhofer Institute bagian komunikasi, Informasi Pengolahan dan Ergonomi baru-baru ini melakukan pembuktian atas konsep eksperimen. Eksperimen tersebut mengacu bahwa jaringan akustik rahasia, sebuah teknik yang telah dihipotesiskan tetapi diklaim tidak akan mungkin digunakan untuk meretas data oleh sebagian besar ahli. Ternyata hipotesis itu memang bisa terjadi. Temuan mereka telah dirinci pada edisi terbaru Journal of Communications.
Komputer yang tidak terhubung ke internet sangat rentan terhadap perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk mencuri atau merusak data. Dalam percobaan mereka, Hanspach dan Goetz mampu mengirimkan data kecil antara dua laptopyang dipisahkan oleh jarak sampai 20 meter. Selain itu, dengan menambatkan perangkat tambahan yang dapat mengambil sinyal audio dan mengulang ke perangkat lain di dekatnya, para peneliti mampu menciptakan sebuah jaringan yang bertautan. Yang lebih penting lagi, mereka mampu memancarkan dan mencatat frekuensi ultrasonik dan ultrasonik jarak dekat yang tidak dapat dideteksi oleh manusia. Hanya dengan menggunakan prosesor suara, speaker dah mikrofon standar pada laptop.
Para peneliti bereksperimen dengan berbagai perangkat lunak. Namun, yang terbaik adalah program awal yang dikembangkan untuk mengirim data akustik bawah air. Perangkat yang disebut adaptif modem sistem komunikasi ini dibuat oleh Departemen Riset untuk Underwater Akustik dan Geofisika di Jerman. Alat ini terbukti dapat diandalkan daripada teknik lain. Tetapi ia memiliki satu kelemahan yang signifikan yaitu hanya bisa mengirimkan data pada tingkat rendah, sekitar 20 bit per detik.
Dapat dipastikan tidak praktis untuk transmisi video atau file besar. Namun laju transmisi yang rendah ini masih cukup untuk mengirim dan menerima data sensitif lainnya seperti kunci enkripsi pribadi atau login tertentu.
Bahkan tingkat transmisi rendah ini juga cukup untuk mengirim sinyal elektronik program malware. "Jika Anda memiliki file berukuran kecil yang bernilai tinggi, tentu Anda tidak ingin mengambil resiko," ujar Hanspach.
sumber
Dalam tulisan mereka, para peneliti menyarankan beberapa kemungkinan penanggulan. Sebagai contoh, seseorang dapat mematikan perangkat input dan output audio atau menggunakan teknik filter audio untuk memblokir sinyal frekuensi audio tinggi.
Michael Hanspach and Michael Goetz, peneliti Germany's Fraunhofer Institute bagian komunikasi, Informasi Pengolahan dan Ergonomi baru-baru ini melakukan pembuktian atas konsep eksperimen. Eksperimen tersebut mengacu bahwa jaringan akustik rahasia, sebuah teknik yang telah dihipotesiskan tetapi diklaim tidak akan mungkin digunakan untuk meretas data oleh sebagian besar ahli. Ternyata hipotesis itu memang bisa terjadi. Temuan mereka telah dirinci pada edisi terbaru Journal of Communications.
Komputer yang tidak terhubung ke internet sangat rentan terhadap perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk mencuri atau merusak data. Dalam percobaan mereka, Hanspach dan Goetz mampu mengirimkan data kecil antara dua laptopyang dipisahkan oleh jarak sampai 20 meter. Selain itu, dengan menambatkan perangkat tambahan yang dapat mengambil sinyal audio dan mengulang ke perangkat lain di dekatnya, para peneliti mampu menciptakan sebuah jaringan yang bertautan. Yang lebih penting lagi, mereka mampu memancarkan dan mencatat frekuensi ultrasonik dan ultrasonik jarak dekat yang tidak dapat dideteksi oleh manusia. Hanya dengan menggunakan prosesor suara, speaker dah mikrofon standar pada laptop.
Para peneliti bereksperimen dengan berbagai perangkat lunak. Namun, yang terbaik adalah program awal yang dikembangkan untuk mengirim data akustik bawah air. Perangkat yang disebut adaptif modem sistem komunikasi ini dibuat oleh Departemen Riset untuk Underwater Akustik dan Geofisika di Jerman. Alat ini terbukti dapat diandalkan daripada teknik lain. Tetapi ia memiliki satu kelemahan yang signifikan yaitu hanya bisa mengirimkan data pada tingkat rendah, sekitar 20 bit per detik.
Dapat dipastikan tidak praktis untuk transmisi video atau file besar. Namun laju transmisi yang rendah ini masih cukup untuk mengirim dan menerima data sensitif lainnya seperti kunci enkripsi pribadi atau login tertentu.
Bahkan tingkat transmisi rendah ini juga cukup untuk mengirim sinyal elektronik program malware. "Jika Anda memiliki file berukuran kecil yang bernilai tinggi, tentu Anda tidak ingin mengambil resiko," ujar Hanspach.
sumber
Dalam tulisan mereka, para peneliti menyarankan beberapa kemungkinan penanggulan. Sebagai contoh, seseorang dapat mematikan perangkat input dan output audio atau menggunakan teknik filter audio untuk memblokir sinyal frekuensi audio tinggi.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Media Pembelajaran
0 Komentar untuk "Komputer Bisa Diretas Suara Frekuensi Tinggi, Teknologi Canggih nie"