Oleh
Tazbhy
Thursday, March 20, 2014
Bagikan :
Uday Kumar, seorang pengusaha kecil dari Madurai, menyambut baik teknologi baru, yang tengah diujicobakan pada perumahan di empat negara bagian di sebelah selatan India.
Kebutuhan listrik mendasar
Proyek ini merupakan buah pikiran direktur Institus Teknologi India Bhaskar Ramamurti dan profesor teknik elektro Ashok Jhunjhunwala, seorang anggota dewan penasehat sains perdana menteri.
Ramamurti mengatakan UDC menarget suplai minimum 100 watt per hari untuk setiap rumah tangga, hanya dengan menambah sebuah alat sederhana di gardu-gardu listrik.
"Di rumah, warga menambah sebuah alat kecil pada meteran listrik. Jadi selain daya arus bolak-balik atau AC, kami juga dapat menyuplai output kedua sebesar 48 volt DC. Ini berarti hanya 48 volt DC dan 100 watt dari jaringan, namun 24 jam setiap hari," jelas Ramamurti.
Daya tambahan kuat menyalakan tiga lampu, dua kipas angin dan sebuah pengisi baterai ponsel. Konsumen yang memilih skema ini harus membayar sekitar 12 Euro untuk alat tambahan di rumah, dan membeli bohlam LED serta kipas angin yang memakai daya listrik DC.
Warga juga dapat meningkatkan konsumsi listrik dengan menghubungkan panel surya dengan unit UDC.
Namun lebih jauh, para pengembang teknologi ini mengatakan asalkan panel surya ditambahkan, sistem mereka juga mampu memperkuat lokasi-lokasi usaha sehingga mengurangi ketergantungan atas generator diesel yang mahal.sumber
Mereka menyebutnya Arus Searah Berkelanjutan (UDC) dan ini bisa menjadi solusi bagi mati lampu bergilir di India. UDC menjamin suplai berkelanjutan dari jaringan meski lagi giliran mati lampu.
Di negara bagian Tamil Nadu, mati lampu untuk waktu yang lama merupakan keseharian. Ini merugikan industri dan pertanian, mengganggu ribuan perusahaan mikro, skala kecil dan menengah.Uday Kumar, seorang pengusaha kecil dari Madurai, menyambut baik teknologi baru, yang tengah diujicobakan pada perumahan di empat negara bagian di sebelah selatan India.
Suplai tambahan akan memberi daya bagi alat-alat elektronik penting, seperti kipas angin dan pengisi baterai
'Arus searah berkelanjutan' (UDC) menjanjikan suplai listrik dari jaringan bagi alat-alat elektronik rumah tangga seperti kipas angin, televisi, lampu dan pengisi baterai ponsel, walau saat mati lampu dan ketika permintaan tinggi.Kebutuhan listrik mendasar
Proyek ini merupakan buah pikiran direktur Institus Teknologi India Bhaskar Ramamurti dan profesor teknik elektro Ashok Jhunjhunwala, seorang anggota dewan penasehat sains perdana menteri.
Ramamurti mengatakan UDC menarget suplai minimum 100 watt per hari untuk setiap rumah tangga, hanya dengan menambah sebuah alat sederhana di gardu-gardu listrik.
"Di rumah, warga menambah sebuah alat kecil pada meteran listrik. Jadi selain daya arus bolak-balik atau AC, kami juga dapat menyuplai output kedua sebesar 48 volt DC. Ini berarti hanya 48 volt DC dan 100 watt dari jaringan, namun 24 jam setiap hari," jelas Ramamurti.
UDC: Sebuah kolaborasi antara pemerintah India dan Institut Teknologi India di Chennai
Masa depan LEDDaya tambahan kuat menyalakan tiga lampu, dua kipas angin dan sebuah pengisi baterai ponsel. Konsumen yang memilih skema ini harus membayar sekitar 12 Euro untuk alat tambahan di rumah, dan membeli bohlam LED serta kipas angin yang memakai daya listrik DC.
Warga juga dapat meningkatkan konsumsi listrik dengan menghubungkan panel surya dengan unit UDC.
Namun lebih jauh, para pengembang teknologi ini mengatakan asalkan panel surya ditambahkan, sistem mereka juga mampu memperkuat lokasi-lokasi usaha sehingga mengurangi ketergantungan atas generator diesel yang mahal.sumber
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Media Pembelajaran
0 Komentar untuk "Teknologi Baru Canggih Atasi Mati Lampu di India,Mugkin Bisa Di Kembangkan"