Oleh
Tazbhy
Monday, December 9, 2013
Bagikan :
Program peningkatan kualitas guru dalam mengajar para siswa, yang digagas Pertamina yakni Teacher Quality Improvement Program (TEQIP) kini telah berjalan selama 4 tahun. Program yang memberikan pelatihan bagi guru SD dan SMP dari Sabang sampai Merauke tersebut merupakan kegiatan hasil kerjasama antara Pertamina dengan Universitas Negeri Malang. TEQIP adalah sistem pembelajaran yang diberikan kepada para guru dikemas terintegrasi dengan lesson study.
Dalam program TEQIP para guru mendapatkan pelatihan dan pembekalan di Universitas Negeri Malang. Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan program diseminasi. Setelah mengikuti diseminasi para guru wajib menyebarkan pengalamannya kepada 9 guru di sekolahnya atau melalui kelompok kerja guru (KKG), dan selanjutnya mempraktekannya di sekolah masing-masing.
Bagi Ema, guru SD asal Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), mengikuti TEQIP merupakan kesempatan berharga yang tak ternilai. “Saya senang bisa diangkat menjadi trainer. Pelatihan yang dierikan begitu menyenangkan, tidak membosankan walaupun harus menguras otak. Apa yang saya dapat, terus saya tularakan karena saya terpilih menjadi trainer,”katanya bersemangat.
Ema yang merupakan peserta TEQIP angkatan ke-4, telah mengikuti diseminasi pada bulan Agutus 2013. Selama sepekan, Dia bersama 111 guru lainnya yang berasal dari Kabupaten Belu dan Timor Tengah Utara mendapatkan pelatihan dan mengerjakan berbagai project pengajaran dengan alat peraga, maupun media lainnya. “Dengan pelatihan ini, saya tidak mau menjadi guru’pokoknya’. Artinya setiap ditanya anak didik tidak akan memberikan jawaban pokoknya begini atau begitu. Tetapi saya harus bisa menjelaskan dengan berbagai media agar bisa dipahami anak-anak,”katanya.
Pembekalan TEQIP juga telah membangun rasa percaya dirinya menjadi motivator bagi para siswa maupun rekan sesama guru lainnya. “Kita jadi paham, kenapa anak-anak di kota lebih cepat cara berpikirnya, karena sistem pengajarannya menggunakan berbagai media atau dengan cara kreatif. Kini saya tak ingin anak didik saya ketinggalan dengan anak-anak perkotaan, “ujar Ema penuh semangat.
Koordinator TEQIP Isnandar menyatakan, perjalanan TEQIP yang telah memasuki tahun keempat, berjalan dengan banyak tantangan dan penuh resiko. Universita Negeri Malang dan Pertamina melakukan survey ke sejumlah daerah pedalaman, daerah yang tidak terjangkau untuk mencari para trainer. “Program ini dirancang sangat khusus bagaimana meningkatkan mutu pendidikan tidak hanya menjadikan guru profesional, tapi melebigi guru profesional, “kata pria yang akrab disapa Is tersebut.
Sementara itu Manager SME & SR Region II Gatoto Siswowijono menyatakan target Pertamina membekali para guru adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan. “Peningkatan mutu pendidikan dimulai dari guru, bagaimana guru tersebut bisa mencapai target pembelajaran untuk siswa. Guru harus didorong untuk tidak sekedar menyampaikan pelajaran tetapi juga dapat memberikan motivasi kepada siswa,”kata Gatot.
sumber
Program TEQIP yang dilaksanakan selama 4 tahun ini, telah menjangkau 22 kabupaten di 12 propinsi dan ditargetkan menjaring 1.000 guru dari Sabang sampai Merauke.
Dalam program TEQIP para guru mendapatkan pelatihan dan pembekalan di Universitas Negeri Malang. Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan program diseminasi. Setelah mengikuti diseminasi para guru wajib menyebarkan pengalamannya kepada 9 guru di sekolahnya atau melalui kelompok kerja guru (KKG), dan selanjutnya mempraktekannya di sekolah masing-masing.
Bagi Ema, guru SD asal Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), mengikuti TEQIP merupakan kesempatan berharga yang tak ternilai. “Saya senang bisa diangkat menjadi trainer. Pelatihan yang dierikan begitu menyenangkan, tidak membosankan walaupun harus menguras otak. Apa yang saya dapat, terus saya tularakan karena saya terpilih menjadi trainer,”katanya bersemangat.
Ema yang merupakan peserta TEQIP angkatan ke-4, telah mengikuti diseminasi pada bulan Agutus 2013. Selama sepekan, Dia bersama 111 guru lainnya yang berasal dari Kabupaten Belu dan Timor Tengah Utara mendapatkan pelatihan dan mengerjakan berbagai project pengajaran dengan alat peraga, maupun media lainnya. “Dengan pelatihan ini, saya tidak mau menjadi guru’pokoknya’. Artinya setiap ditanya anak didik tidak akan memberikan jawaban pokoknya begini atau begitu. Tetapi saya harus bisa menjelaskan dengan berbagai media agar bisa dipahami anak-anak,”katanya.
Pembekalan TEQIP juga telah membangun rasa percaya dirinya menjadi motivator bagi para siswa maupun rekan sesama guru lainnya. “Kita jadi paham, kenapa anak-anak di kota lebih cepat cara berpikirnya, karena sistem pengajarannya menggunakan berbagai media atau dengan cara kreatif. Kini saya tak ingin anak didik saya ketinggalan dengan anak-anak perkotaan, “ujar Ema penuh semangat.
Koordinator TEQIP Isnandar menyatakan, perjalanan TEQIP yang telah memasuki tahun keempat, berjalan dengan banyak tantangan dan penuh resiko. Universita Negeri Malang dan Pertamina melakukan survey ke sejumlah daerah pedalaman, daerah yang tidak terjangkau untuk mencari para trainer. “Program ini dirancang sangat khusus bagaimana meningkatkan mutu pendidikan tidak hanya menjadikan guru profesional, tapi melebigi guru profesional, “kata pria yang akrab disapa Is tersebut.
Sementara itu Manager SME & SR Region II Gatoto Siswowijono menyatakan target Pertamina membekali para guru adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan. “Peningkatan mutu pendidikan dimulai dari guru, bagaimana guru tersebut bisa mencapai target pembelajaran untuk siswa. Guru harus didorong untuk tidak sekedar menyampaikan pelajaran tetapi juga dapat memberikan motivasi kepada siswa,”kata Gatot.
sumber
Program TEQIP yang dilaksanakan selama 4 tahun ini, telah menjangkau 22 kabupaten di 12 propinsi dan ditargetkan menjaring 1.000 guru dari Sabang sampai Merauke.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Media Pembelajaran
Tag :
Pendidikan
0 Komentar untuk " Majukan Dunia Pendidikan Melalui Peningkatan Kualitas Guru "